Kamis, 06 Mei 2021

Ramadhan dan Al-Qur'an

 

                                                                         foto: istimewa


Ramadhan tak dapat dipisahkan dengan Al-Qur’an. Dalam satu kajian yang saya hadiri, Ustadz mengatakan bahwa Ramadhan menjadi mulia sebab di dalamnya turun Al-Qur’an atau Nuzulul Qur’an.

Al-Quran, muslim mana yang tidak mencintai dan tidak senang membacanya?

Allah meninggikan seseorang lewat Al-Quran, juga menistakan seseorang karena Al-Quran.

Dan kita bisa menimbang-nimbang sendiri, lebih banyak mana waktu kita bersama handphone dan kesibukan lainnya atau bersama Qur’an? Berapa lama target kita untuk sekali mengkhatamkannya? Mentadabburinya?

 

Saya sering dengar kisah teman, jika ada masalah ia membuka dan membaca dengan random ayatnya. Qadarullah ia menemukan solusi dari ayat yang dibacanya. Pastinya, karena Allah sudah menjamin lewat ayat 1 dan 2 di surat Thahaa : “Thahaa. Kami tidak menurunkan Al-Qur’an ini kepadamu agar kamu menjadi susah.”

 

Sejarah mencatat proses yang panjang bagaimana kitab suci Al-Quran menjadi mushaf yang mudah kita baca sekarang ini. Pada masa Rasulullah, Beliau sendiri seorang hafidz pertama karena mendapatkan wahyu langsung lewat malaikat Jibril. Jibril mengajarkan, agar membaca wahyu Allah dengan tartil dan tidak tergesa-gesa. Sepeninggal Beliau, ayat-ayat suci Al-Quran sudah dihafalkan dengan sangat baik oleh para sahabat. Dan ada beberapa sahabat yang diangkat untuk menuliskan Al-Quran, diantaranya yaitu Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Thalib, Muawiyah bin Abi Sufyan, dan Ubai bin Ka’ab. Alat tulis yang digunakan saat itu sangat sederhana, berupa pelepah kurma (‘usub), likhaf (batu halus berwarna putih), riqa’ (kulit), aktaf (tulang unta), dan aqtab (bantalan kayu yang biasa dipasang di punggung unta).

Di masa Abu Bakar Ashshiddiq terjadi Perang Yamamah, dan 70 penghapal Quran yang juga prajurit, gugur. Kaum muslimin measa kehilangan. Kemudian Umar bin Khattab mengusulkan agar Al-Quran ditulis dalam sebuah mushaf untuk menjaga jika para hafidz Quran gugur lagi dalam perang, penghapalan Quran bisa terus dilanjutkan ke banyak orang.

Penghapal Quran terus bertambah dan berkembang sejak 14 abad lalu sampai hari ini. Al-Quran yang beredar sekarang adalah Al-Quran yang diturunkan kepada Rasulullah SAW. Al-Quran tetap terjaga keautentikannya dan dijamin langsung oleh Allah SWT.

Di Bumi Syam seperti Palestina banyak yang gugur akibat kekejaman Israel adalah penghapal AL-Quran. Namun di sana mati satu tumbuh seribu. Banyak yang gugur, namun generasi penerusnya juga banyak yang menghapal. Tak heran banyak anak-anak di sana yang masih belia sudah menghapal Quran. Dan tidak heran jika Israel yang kejam itu membabi buta membunuh anak-anak tak berdosa, karena juga ingin menghilangkan para penghapal Quran di sana. Naudzubillah.

So, sudah sampai mana bacaan kita hari ini? Atau karena sekarang hari Jumat, yuk membaca Surat Al-Kahfi.

Dari Abu Umamah Al-Bahili ra berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Bacalah Al-Quran karena ia akan datang member syafaat bagi ahlinya (yaitu orang yang membacanya, mempelajarinya dan mengamalkannya) pada hari kiamat nanti." (Hadits Riwayat Muslim)

 ”Sesungguhya Al-Quran ini menunjukkan ke jalan yang paling lurus, dan memberikan kabar gembira orang orang beriman yang beramal shaleh bahwasanya bagi mereka pahala yang besar” (Q.S Al-Isra’ : 9)

 

Jumat, 25 Ramadhan 1442/7 Mei 2021

2 komentar:

  1. Masyaallah. Allah yg menurunkan dan Allag yang menjaga.

    BalasHapus

Mimpi Indah di Akhir Ramadhan

  Perempuan itu merindukan mimpi yang pernah dialaminya lima belas tahun lebih yang lalu. Mimpi dini hari menjelang berakhirnya Ramadhan y...