Setelah sekian belas jam kita berpuasa, saatnya
berbuka adalah yang dinanti-nanti. Bukan cuma karena kita bisa melepas dahaga
dan lapar, namun saat berbuka adalah saat dikabulkannya doa-doa.
Ketika berbuka puasa kita berdoa :
Dzahabadh dhoma-u wabtalatil uruqu wa
tsabatal ajru insyaa-allah
Artinya: "Telah hilang rasa haus dan
urat-urat telah basah serta pahala akan tetap insya Allah."
Pada doa ini ada semacam deklarasi indah yang
kita sampaikan kepada Allah, atas rahmat-Nya bagi muslimin dan muslimah yang
berpuasa. Doa di atas menyadarkan kita, setelah berpuasa soal basah dan
keringnya kerongkongan yang selama ini mungkin kita abaikan. Bayangkan ada
orang yang sakit dan diinfus. Tubuhnya tidak kekurangan cairan, namun
kerongkongannya kering dan haus sementara dia sedang tidak boleh minum.
Betapa nikmatnya saat berbuka urat-urat di kerongkongan
kita telah basah, sebab rasa dahaga letaknya di kerongkongan. Ketika dehidrasi bias
dipenuhi dengan infus, tetapi basahnya kerongkongan adalah nikmat tersendiri
yang luar biasa. Karenanya doa berbuka puasa ini jadi semacam deklarasi syukur
kita kepada Allah,
Selain itu, orang yang berpuasa senantiasa berprasangka
baik kepada Allah, yang yakin bahwa perbuatan baiknya saat berpuasa disukai
Allah dan mendatangkan pahala.
Ada doa berbuka puasa lainnya yang kita kenal
juga:
Allaahumma lakasumtu wabika aamantu
wa'alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiina
Doa tersebut juga semacam deklarasi kita
kepada Allah. Kita bisa berpuasa dan berbuka karena Allah, dan karena Dia-lah
kita dimampukan melaksanakannya. Semua itu karena rahmat hanya dari-Nya,
Di atas semua itu, Allah menjamin bahwa doa
orang yang berbuka puasa tidak tertolak.
”Ada tiga
doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin
yang adil, dan doanya orang yang terzhalimi.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah,
Ibnu Hibban)
Selamat menjalankan ibadah puasa, di hari kedua ini dan selanjutnya!
#30tulisantemaRamadhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar