Selasa, 11 Mei 2021

Mukena Putih Tak Lekang oleh Zaman

 




Sekarang banyak sekali warna, motif atau corak mukena. Bahannya pun beragam, dari bahan sutera, katun, nilon, sampai bahan parasit yang dijadikan bahan mukena lipat kecil yang mudah dibawa kemana-mana. Apalagi mukena anak-anak, gambarnya macam-macam tokoh cerita dan dongeng kesukaan mereka.

Saya masih setia menyukai mukena putih berenda. Meski saya punya juga mukena bergambar bunga atau batik, itu pemberian dari kerabat atau teman. Mukena bermotif saya pakai di rumah saja. Kalau shalat tarawih atau shalat di masjid saya memakai mukena putih atau polos. Alasannya simpel saja, agar jamaah yang berada di belakang saya tidak terganggu dengan motif da corak mukena yang saya pakai. Memang sih, saat shalat pandangan kita harus tunduk ke sajadah. Namun bisa jadi pandangan mata orang melirik ke mukena yang ada di depannya. Bukan tak mungkin jika orang yang ada di depan kita memakai mukena bergambar bunga-bunga dan kupu-kupu, dalam hati kita akan menghitung ada berapa kupu-kupu yang tertangkap pandangan mata kita? Ada bunga warna apa saja di gambar itu? Hahaha!

Bagi saya mukena putih itu bersih dan klasik, abadi sepanjang masa. Renda atau bordir sebagai pemanis hanyalah tambahannya. Seperti malam ini, saya tarawih memakai mukena khas buatan Bukittinggi. Mukena ini saya beli di Medan sekitar 15 tahun lalu saat bertugas ke sana. Mukena ini awet, saya simpan dan rawat sedemikian rupa sehingga masih tampak bagus.

Jumlah mukena saya batasi. Kalau misalnya saya membeli yang baru, mukena yang lama masin sangat layak pakai saya berikan ke orang lain. Atau dengan cara misalnya saat saya pulang kampung orang tua, saya bawa mukena yang akan saya berikan kepada sesiapa yang saya temui di perjalanan.

Teringat masa kecil dulu, saya memiliki mukena pertama kali buatan ibu saya untuk menyambut Ramadhan. Ibu menjahit mukena untuk saya dari bahan katun putih polos yang adem dan nyaman dipakai. Saya suka sekali memakainya. Karenanya saya menyukai mukena putih. Al-Fatihah untuk ibu saya, semoga amal jariyahnya menemani beliau di alam kuburnya. Aamiin allahumma aamiin.


29 Ramadhan 2021/11 Mei 2021

1 komentar:

  1. Saya ga ada mukena putih. Penyuka polos warna-warni. Anak2 ga suka liat ibunya pakai mukena putih hihi

    BalasHapus

Mimpi Indah di Akhir Ramadhan

  Perempuan itu merindukan mimpi yang pernah dialaminya lima belas tahun lebih yang lalu. Mimpi dini hari menjelang berakhirnya Ramadhan y...