Saya baru saja melipat mukena seusai tarawih di masjid Babussalam, Rawamangun, ketika mendengar kabar gurunda Ustadz Tengku Zulkarnain meninggal dunia. Seperti tak percaya, saya cek kabar di media sosial dan berita. Ternyata benar kabar duka itu. Innalillahi wa inna ilaihi roji’un.
Pertama
kali saya mengenal sosok Ustadz Tengku saat mengikuti kajian di masjid Alatief
Pasaraya, Blok M sekitar enam tahun silam. Pertama kali itu pun saya suka cara
beliau memberikan tausiah di majelis taklim. Jelas sekali beliau dalam menjelaskan temanya
ditambah sifat humorisnya yang membuat suasana majelis tidak kaku.
Kajian
demi kajian beliau saya ikuti beberapa kali kemudian, di masjid Sunda Kelapa,
masjid Al-Huda, dan masjid-masjid lainnya. Selain itu, saya ikuti juga kajian
beliau di youtube. Terakhir beliau memberikan tausiah paling dekat dengan
tempat tinggal adalah saya setahun lalu, di masjid belakang rumah. Malam itu
hujan deras, saya pulang sudah larut malam habis menunggui ibu yang dirawat di
rumah sakit. Terdengar suara Ustadz Tengku sudah mulai berceramah. Karena sudah
telat untuk datang, saya menyimak dari dalam kamar karena suaranya sangat jelas
terdengar.
Kini,
ulama yang hanya menyisakan takut kepada Allah itu berpulang ke pangkuan-Nya. Kami
berduka dan merasa kehilangan. Setahun ini sudah berapa ulama dan ustadz yang
berpulang mendahului kami? Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu.
Selamat
jalan gurunda…. Doa kami menyertai Anda. Semoga Allah merahmati.
29 Ramadhan 1442 H/11 Mei 2021
Semoga husnul khotimah
BalasHapusAamiin ya rabbal aalamiin 🤲🏼
Hapus