Dulu para sahabat Nabi sudah mempersiapkan diri enam bulan sebelum Ramadhan, agar ibadah bisa sangat maksimal. Lalu enam bulan setelah Ramadhan ghiroh (semangat) bulan suci terus digelorakan. Jadi bagi para orang saleh tersebut, hidup itu indah karena menunggu dan memantapkan amalan setelah Ramadhan.
Motivasi datangnya Ramadhan bisa kita lihat pada tiap-tiap akhir ayat di surat Al-Baqarah ayat 183 sampai 187 :
✓ 183 : La'alakum tattaquun : agar kamu menjadi orang bertaqwa.
✓ 184 : khoirullakum inkuntum ta'lamun : puasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
✓ 185 : wa'alakum tasykurun : supaya kamu bersyukur.
✓ 186 : La'alakum yarsyudun : agar kamu berada dalam kebenaran.
✓ 187 : La'alakum tattaquun : agar kamu bertaqwa.
Di akhir ayat 183 dan 187 memiliki akhir ayat yang sama : sama-sama memotivasi agar kita menjadi orang bertaqwa lewat tempaan ibadah di bulan Ramadhan.
Bila di bulan suci masih ada saja orang yang tidak sesuai perilakunya dengan tujuan puasa, kita tak perlu heran. Kan, musuh utama di bulan Ramadhan adalah diri kita sendiri, hawa nafsu kita sendiri. Mampukah kita mengalahkannya?
Alhamdulillah alaa kulihaal, Ramadhan kita kali masih ada wabah, terbatasanya shalat tarawih di masjid dengan menaati prokes, dan juga banyak masjid di kota tak mengadakan itikaf sebagaimana biasanya di malam 10 terakhir Ramadhan. Ujian kesabaran pada sisi Ramadhan.
Semoga ini bukan Ramadhan terakhir kita. Sebab banyak yang sudah berada di alam kubur sana, andai bisa kembali ke dunia, ingin merasakan indahnya Ramadhan.
"Hingga apabila datang kematian kepada seorang dari mereka, dia berkata, “Ya Rabbku kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku beramal shalih terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan saja. Dan dihadapan mereka ada barzakh sampai hari mereka dibangkitkan.”
(Qs Al Mukminun: 99-100)
Laa haula walaa quwatta illabillah
(Ini nasihat buat diri saya sendiri sebenarnya)
#30nulistemaRamadhan
Perenungan yg bagus
BalasHapusAlhamdulillah tabarakallah 🙏
HapusSyukron, Mbak Wulan.