Siapa
yang mau menampik kelezatan ingkung ayam? Saya yang tinggal di Jakarta sejak
kecil, mengenal ayam ingkung ini kalau ada acara kenduri. Kami tinggal di
lingkungan masyarakat dari Jawa, dan dulu masih ada menu ini dalam acara
kenduri semisal memberi nama bayi, atau hajatan lainnya. Ada yang ayamnya
disajikan utuh saat kenduri, ada yang disuwir-suwir dan di tabur di nasi uduk
dalam takir daun sebagai pelengkap.
Kata "ingkung" berasal dari Bahasa Jawa.
"Ing" dan "manekung" yang dalam Bahasa Indonesia berarti
aku berdoa dengan penuh khidmat. Di zaman dulu ingkung ayam adalah hidangan
wajib saat kenduri, dan ada permohonan doa. Sampai sekarang ada yang masih
memakai kebiasaan ini. Namun ingkung ayam bisa dinikmati meski tanpa kenduri.
Sudah lama saya tidak makan ayam ingkung. Alhamdulillah beberapa
pekan lalu di acara keluarga di Gombong - Kebumen, ada hidangan ayam ingkung
yang dimasak sendiri, menggunakan kayu bakar. Rasanya? Hmmmm jadi obat kangen
dan membawa kenangan ke masa lalu, di mana para orangtua kami kenduri.
Jakarta, 25 November 2020
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar