Senin, 21 Desember 2020

Ibu yang Luar Biasa

Ibu yang Luar Biasa


foto : Srisehry


Ibu hebat ini adalah wanita biasa. Tapi Allah memulikannya dengan cara-Nya yang kelihatan sederhana bagi sebagian manusia tapi luar biasa di mata manusia lainnya. Dialah Halimah binti Abu Dhu’ayb, ibu persusuan Rasulullah.

Sebagaimana kebiasaan bangsa Arab sekitar 14 abad lalu, anak-anak bayi yang masih kecil biasa diasuh dan disusui oleh ibu angkat. Anak-anak yang lahir di kota akan diasuh oleh ibu angkat yang tinggal secara nomaden di padang pasir, agar si anak tumbuh dengan fisik yang kuat. Aminah, ibunda Rasulullah mempercayakan kepada wanita keturunan dari suku Hawazin yang tinggal di sebelah tenggara Mekkah, yang dikenal sangat baik merawat dan menyusui anak-anak.

Pemilihan Halimah sebagai ibu persusuan Muhammad kecil saat itu, bisa dibilang karena ‘terpaksa’, sebab ibu-ibu lain tidak mau menerimanya karena Muhammad sudah menjadi anak yatim sejak bayi, dan berasal dari keluarga miskin. Halimah, ibu seorang anak yang juga masih bayi justru melihat kondisi yatim pada diri Muhammad merupakah sesuatu yang bisa dia harapkan sebagai berkah.

Halimah dan suaminya, Harits adalah sepasang suami istri miskin, unta betinanya sangat kurus dan tidak menghasilkan susu. Keledai milik mereka pun sama seperti untanya. Halimah yang saat itu juga memiliki bayi, tak bisa menyusui dengan baik karena air susunya tak banyak. Halimah tak mengharapkan bayaran tunai atau sesuatu yang melimpah dengan menjadi ibu susu bagi Muhammad kecil, karena hal itu dianggap tak pantas baginya.

Ketika Muhammad SAW yang masih bayi diserahkan ibunya kepada Halimah, saat dia mendekap bayi mungil itu, tiba-tiba payudaranya berisi penuh air susu. Bayi yang baru dipeluknya menyusu sampai kenyang dan tidur lelap di dadanya. Ajaib, unta juga penuh air susu, dan bisa diminum sekeluarga. Keluarga Halimah dan Harits heran dengan keajaiban ini. Singkat kata, Muhammad dan anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik.

Nabi Muhammad kecil tumbuh pesat melebihi anak-anak lain. Halimah sangat menyayangi seperti ia menyayangi anaknya sendiri. Sampai usia dua tahun dia mengasuh Nabi. Meski sedih harus mengembalikan Muhammad kepada ibunya, Halimah masih mendapat keberkahan setelahnya.

Meski ia ibu angkat, ibu susu, namun kasih sayangnya seperti ibu kandung bagi Nabi Muhammad.

Bagaimana dengan ibu kita sendiri? Dengan caranya masing-masing, setiap ibu mendidik dan mengasuh anaknya dengan kasih sayang. Doa-doa menjadi pelengkap harapan yang ia panjatkan kepada Allah Yang Mahapengasih dan Mahapenyayang. 

Ridha Allah adalah tergantung pada ridha ibu-bapak kita. Seperti juga yang Rasulullah katakana, “Doa orangtua untuk anaknya, bagaikana doa Nabi untuk umatnya.

~Selamat Hari Ibu….

Rawamangun, 21 Desember 2020






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mimpi Indah di Akhir Ramadhan

  Perempuan itu merindukan mimpi yang pernah dialaminya lima belas tahun lebih yang lalu. Mimpi dini hari menjelang berakhirnya Ramadhan y...