Sabtu, 19 Desember 2020

Bravo, Özil!
Wir sind stolz auf Dich!

Menjelang akhir tahun 2019 nama Mesut Özil ramai disebut karena keberpihakannya terhadap kondisi muslim Uighur.  Saya suka lihat kelincahan Mesut Özil. Bukan hanya karena dia bermain di kesebelasan Tim Panser, tim favorit saya setiap ajang Piala Dunia dan Eropa. Dia juga sangat peduli terhadap nasib rakyat Uighur.

Mesut Özil yang keturunan Turki membela segenap hati di lapangan hijau untuk negara barunya, Jerman. Lelaki kelahiran 15 Oktober 1988 ini menjadi tim nasional Jerman tahun 2009. Selama ajang Piala Dunia 2010 perhatian internasional tertuju kepadanya sebagai calon pemain terbaik selama turnamen. Dengan tulus hati pun dia memohon agar negara-negara lain peduli terhadap nasib muslim Uighur.

Dan dengan prestasi keren tetap menjadikan Özil muslim yang rendah hati, menjalankan hari-hari di luar lapangan sebagai seorang muslim yang beribadah sesuai syariah agama. Di bulan Ramadhan dia tetap berpuasa, dan saat umroh banyak jamaah yang kagum kepadanya.

Özil adalah generasi ketiga keluarga Turki yang sudah berkewarganegaraan Jerman. Sebagai seorang muslim sekarang Mesut Özil terluka hatinya melihat muslim Uighur. Meski ditekan dan diboikot pertandingan klubnya, Özil bergeming. Tak perlu menjadi seorang muslim untuk bersimpati terhadap kejahatan kemanusiaan. Dan itu dilakukan pemain sepakbola dari kesebelasan kelas dunia, Deutsche Fußball-Weltmeisterschaft alias Tim Panzer.

Betul banget pendirian Özil, ingat pesan Rasulullah :
“Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan saling berempati bagaikan satu tubuh. Jika salah satu anggotanya merasakan sakit, maka seluruh tubuh turut merasakannya dengan berjaga dan merasakan demam.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Bagaimana dengan kita di sini?

Kami bangga padamu, Özil.
Semoga kau terus menjaga Allah dan Allah pun menjagamu.


Jakarta, Desember 2020

*tulisan ini rewrite dari tulisan asli saya yang pernah dimuat di Komunitas Belajar Menulis 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mimpi Indah di Akhir Ramadhan

  Perempuan itu merindukan mimpi yang pernah dialaminya lima belas tahun lebih yang lalu. Mimpi dini hari menjelang berakhirnya Ramadhan y...