Minggu, 25 April 2021

Hari Buku Sedunia dan Peradaban Literasi Islam

 

Tanggal 23 April diperingati sebagai Hari Buku Sedunia yang diprakarsai Unesco untuk menggalakkan kegiatan membaca buku, penerbitan, dan hak cipta. Selain itu pilihan tanggal 23 April juga mengambil hari wafatnya sastrawan legendaris, William Shakespeare.

Mengutip hasil penelitian terakhir Unesco sampai tahun 2020, minat baca orang Indonesia peringkat kedua dari bawah di seluruh dunia. Dengan kata lain peringkat ke-60 dari 61 negara pada level literasi membaca, atau 0,001%. Itu artinya cuma ada 1 orang yang suka membaca di antara 1000 orang.

Terlepas dari itu marilah kita tengok jauh ke belakang sebelum masa Shakespeare hidup. Di bulan Ramadhan yang mulia ini umat Islam diperintahkan memperbanyak membaca dan mempelajari Al-Qur’an karena di bulan inilah ada Nuzulul Qur’an. Islam mengajarkan umatnya untuk belajar dan membaca, seperti kata dalam wahyu pertama yang turun kepada Rasulullah: Iqro! Bacalah! Di dalam Al-Qur’an banyak terkandung tentang sains dan teknologi yang kebenarannya banyak diakui ilmuwan masa kini.

Rasulullah SAW membawakan dan mengajarkan ayat-ayat Al-Quran yang masih sangat relevan sampai hari ini. Lewat beliau peradaban Islam dan ilmu pengetahuan berkembang dan menjadi cahaya rahmatan lil alamin. Para pengganti Rasulullah atau Kulafaur Rasyidin pun memajukan ilmu pengetahuan, dengan disusunnya Al-Quran sebagai kitab, pemberantasan buta huruf hingga banyak lahir para penghafal Qur’an. Sebutlah nama Aisyah, istri Rasulullah yang dikenal sebagai ibu para mukminin yang banyak meriwayatkan hadits yang bertahan sampai sekarang.

Dalam perkembangannya peradaban Islam melahirkan banyak ilmuwan dan cendekiawan. Sekitar tahun 1000 Al-Zahrawi sudah mempublikasikan jurnal ensiklopedia setebal 1500 halaman tentang operasi bedah. Jurnal berilustrasi tersebut digunakan di Eropa di masa 500 tahun berikutnya. Tak terbilang para ilmuwan muslim yang karyanya mendunia dan sayangnya diakui sebagai milik Barat di kemudian hari.

Ilmu pengetahun didapat dengan membaca dan belajar. Sangat relevan seruan Rasulullah yang disampaikan 14 abad lalu untuk masa sekarang ini :

“Barangsiapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya; dan barangsiapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula.”

(Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)

 

*artikel ini sudah dimuat di website gerbangjakarta.poskota.co.id tanggal 24 April 2021

#30nulistemaRamadhan

3 komentar:

Mimpi Indah di Akhir Ramadhan

  Perempuan itu merindukan mimpi yang pernah dialaminya lima belas tahun lebih yang lalu. Mimpi dini hari menjelang berakhirnya Ramadhan y...