Adakah acara buka puasa yang ribet?Hm... ada juga, sih. Saat masih menjadi reporter, di saat bulan puasa saya sering menerima undangan berbuka puasa bersama. Ada yang memang acara buka bersama saja, ada juga yang mengundang acara untuk diliput di sore hari dan sekalian berbuka puasa.
Undangan-undangan tersebut saya penuhi sebagai bentuk menjaga hubungan dengan pihak pengundang. Apalagi jika undangannya berupa liputan, itu wajib datang karena kan harus meliput dan ditulis untuk media tempat saya bekerja.
Pihak penyelenggara pun bermacam-macam persiapannya. Yang membuat kami cukup repot adalah kalau sudah adzan, dan berbuka secukupnya kami yang muslim harus segera shalat. Waktu Magrib kan singkat, sekitar satu jam kemudiam sudah masuk shalat Isya.
Ada pengalaman-pengalaman yang masih terkenang sampai sekarang. Ada mal besar yang mengundang kami, sudah menyediakan tempat shalat tak jauh dari tempat makan. Karpet yang bersih digelar dan disediakan mukena bersih yang wangi. Kesempatan buka bersama di undangan lainnya, ketika mau shalat dikasih tahu petugas hotel tempat berbuka, mushola ada di lantai dasar. Untuk ke situ dari tempat kami makan belok kanan, turun eskalator atau lift, terus belok kiri lurus, mentok ke kanan sedikit (wow, banget!)
Pernah satu kali saya memenuhi undangan berbuka bersama di pusat perbelanjaan. Ketika sudah kelar berbuka secukupnya, saya mencari tempat shalat harus ke lantai 4, sementara acara berbuka di lantai dasar. Saya naiklah ke lantai 4. Mushola umum, dan ketika sampai di situ yang antri wudhu panjang sekali, laki-laki dan perempuan jadi satu (ini merepotkan bagi muslimah berjilbab karena harus menyingsingkan lengan baju). Sebelum antri wudhu saya masuk ke dalam mushola, juga sempit. Saya lihat karpetnya berdebu. Saya tak jadi shalat di situ. Saya cari tempat lain di parkiran luar, sama saja. Musholanya sempit dan antrian mengular. Saya keluar gedung sekitar 300 meter, menuju pos polisi yang saya pernah lihat ada musholanya. Ya Allah, yang antri lelaki semua dan banyak pula. Alhasil saya pulang dan sampai rumah jelas sudah lebih malam, orang-orang sudah pulang Tarawih. Saya menyesal, shalat magrib terlewat dan buka puasanya cuma minum beberapa teguk air hanya untuk membatalkan puasanya. Langsung saya shalat qodho', lanjut Isya dan Tarawih di rumah.
#30nulistemaRamadhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar